KBRN, Pamekasan: Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan melaporkan, selama tahun 2023 sebanyak 1.124 warga di daerahnya terserang tuberkulosis (TB), 62 di antaranya meninggal dunia. Sementara, dari Januari hingga 10 Juni 2024, ditemukan 695 kasus TB, 13 di antaranya meninggal dunia.
Penanggung Jawab Program TBC Dinkes Pamekasan, Dwi Kurnia Putri mengungkapkan, ada dua faktor yang dapat menyebabkan penderita TB meninggal dunia.”Selain karena ada penyakit penyerta yang dapat menimbulkan komplikasi, juga karena pasien tidak berobat hingga tuntas,” jelasnya, Senin (10/6/2024).
Lanjut Putri menyampaikan, untuk mendukung target eliminasi TB 2030, Dinkes Pamekasan melakukan berbagai upaya, yaitu melakukan pemeriksaan dan pengobatan pasien baru TB di puskesmas, rumah sakit, dan klinik swasta.
Peningkatan sarana testing melalui kerja sama dengan rumah sakit, dan klinik swasta. Peningkatan peran serta komunitas mitra dan multisektor lainnya. Melakukan skrining pada warga binaan atau masyarakat yang kontak erat dengan pasien baru.
Pemenuhan alat pemeriksaan pada kasus terduga dengan menggunakan tes cepat molekuler (TCM). Peningkatan terapi pencegahan TB untuk kontak serumah yang tidak bergejala TB, bersamaan dengan investigasi kontak.
Peningkatan cakupan pelaporan dari seluruh fasilitas kesehatan, baik milik pemerintah maupun swasta. Serta, melakukan inovasi pencegahan TB dengan cara koalisi organisasi profesi telusur desa, temukan, obati sampai sembuh (KOPIKU LUDES TOS TB).(wan)